Kereta vs Gerbong


Tri Khidayanti“Kamu ada di gerbong berapa?”
“Oh saya ada di gerbong 5 dari arah depan”
Ilustrasi di atas adalah percakapan sekaligus kesalahan yang sering terjadi sehari-hari. Ketika ingin bertemu dengan seseorang atau bepergian dengan kereta, maka secara otomatis kata-kata yang terlontar adalah “gerbong berapa?”
Tetapi, tahukah anda bahwa penggunaan kata “gerbong” dalam berkereta adalah sebuah kesalahan yang masif, terstruktur, dan sistematis? Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia versi daring, gerbong berarti wagon kereta api (untuk orang atau barang), sedangkan kereta api berarti kereta yang terdiri atas rangkaian gerbong (kereta) yg ditarik oleh lokomotif, dijalankan dengan tenaga uap (atau listrik), berjalan di atas rel (rentangan baja dsb). Mengacu pada KBBI daring ini, dapat dikatakan bahwa kata ‘kereta’ memiliki sinonim ‘gerbong’. Padahal, pengertian gerbong dan kereta sesungguhnya berbeda (mungkin KBBI daring kudet).
Dalam daftar arti dan istilah pada Peraturan Dinas 8A Kereta Api, kereta artinya sarana kereta api yang ditarik dan/atau didorong lokomotif atau mempunyai penggerak sendiri yang digunakan untuk mengangkut orang dan/atau bagasi. Sedangkan gerbong adalah sarana kereta api yang ditarik dan/atau didorong lokomotif digunakan untuk mengangkut barang dan/atau hewan. Pengertian kereta dan gerbong sendiri mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan dan Telekomunikasi No. Km 81 Tahun 2000.
Berdasarkan definisi ini, penyebutan gerbong untuk kereta penumpang adalah kesalahan besar, hal ini kemudian diperparah ketika operator kereta tidak mengoreksi kesalahan dengan menuliskan “Gerbong 1, 2, 3” pada papan penunjuk nomor kereta di stasiun beberapa tahun lalu (kemudian dikoreksi menjadi kereta).
Penggunaan kata gerbong seolah sudah menjadi default setting masyarakat dan menjadi kesalahan berbahasa yang diwariskan secara berkesinambungan. Jadi, setelah membaca tulisan ini saya berharap pembaca sekalian, terutama orang-orang yang care terhadap masalah perkeretaapian, mulai mengubah default setting‘gerbong’ menjadi ‘kereta’ dalam berbahasa.

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kereta vs Gerbong"

Post a Comment

Mari budayakan untuk berkomentar!!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel